Pesona Alam Gunung Kembang Wonosobo
Cari Berita

Advertisement

Pesona Alam Gunung Kembang Wonosobo

SoboLangit.com
Kamis, 20 September 2018


Gunung Kembang walau belum sepopuler Sindoro dan Sumbing akan tetapi gunung ini masih sangat asri sekali dengan hutan yang rimbun. Gunung ini memiliki ketinggian 2340 dan yang menariknya adalah krtinggiannya setiap tahun katanya bertambah, hal ini diakibatkan karena perubahan penumpukan letupan gunung Sindoro.
Gunung Kembang atau yang sering dijuluki sebagai anakan gunung Sindoro berada di kabupaten Wonosobo.
Selain hutannya yang masih rimbun, Kembang juga terkenal akan banyaknya bunga anggrek. Adanya hewan babi hutan yang menjadi ciri khas, berbagai macam burung, dan hewan lainnya.
Pendakian ke gunung Kembang masih jarang dikarenakan transportasi yang lumayan sulit. Namun sekarang ini telah di buka BaseCam baru pada bulan April 2018 di desa Blembem kecamatan Kertek, letaknya pun cukup strategis karena dekat jalan raya.

Gunung kembang ini masih perawan karena belum terlalu terjamah oleh tangan-tangan manusia jalannya pun masih banyak semak-semak, pepohonan yang tinggi dan jalan yang masih rapat dengan rumput lihar sehingga harus bersama-sama agar tidak salah jalan. Apalagi gunung ini masih sangat kental dengan mistis,dari beberapa cerita warga sekitar dan seorang pendaki yang pernah ke Kembang.
Selain via Blembem kita juga bisa melalui jalur Desa Lengkong ataupun Desa Keseneng, Kecamatan Garung.
Pendakian Gunung Kembang bisa kita lalui dalam waktu kurang lebih 4 jam saja. Akan tetapi dianjurkan siang hari sebelum dzuhur, sehingga saat malam tiba sudah berada dipuncak. Pendakian malam hari sangat tidak diperbolehkan sudah peraturan dari Basecamp Blembem, selain akan bisa teresat karena minimnya papan petunjuk, di Kembang masih banyak binatang buas berkeliaran seperti Babi hutan.

Puncak Gunung Kembang tidak terlalu luas namun tempat mendirikan tenda lebih mudah dari pada di gunung Bismo, ya kita bisa pasang setidaknya hingga 20 tenda. Pemandangan yang megah dan indah, tepat di depan mata terlihat jelas Gunung Sindoro yang berdiri tegak dan tinggi. Sedangkan kalau melihat di sebelah kanan yakni Gunung Sumbing  tampak menjulang dengan gagah.
Di puncak terdapat lobang besar yang bisa kita turuni dan melihat ada apa disana. Ternyata kawah mati yang  ditumbuhi rumput hijau dikenal dengan nama “Bimo Pengkok”. Disitu terdapat mata air kecil yang sangat jernih dan bisa kita manfaatkan untuk masak mie kalau persediaan air yang kita bawa sudah habis. Tetapi kalau musim kemarau biasanya akan kering jadi perlu bawa bekal yang lebih banyak lagi.

Berdasarkan cerita penduduk sekitar, Gunung Kembang lebih banyak didaki oleh orang-orang yang ingin bersemedi. Untuk itu jangan heran jika di sekitar kawah mati Bimo Pengkok terdapat sesaji  berupa bunga mawar merah dan putih, ingkung, dupa, buah-buahan yang diletakkan di atas batu maupun di rerumputan. Biasanya ritual tersebut dilakukan pada bulan Suro, biasanya dibulan itu juga rame para pendaki ke Kembang.